You Are the Apple of My Eye (2011)

Sudah agak lama saya gak nonton film remaja Asia. Ya, saya fans berat film-film Thailand atau negara Asia lain yang bergenre komedi romantis. Selain alur ceritanya yang segar juga masih bisa diterima di kehidupan remaja kita. Yah sesuai realita yang ada di sini.

Kali ini saya mau membagi sedikit film yang saya tonton semalam. Yep, film ini berasal dari Taiwan berjudul You Are the Apple of My Eye. Bercerita tentang kehidupan remaja ketika SMA. Kenakalan-kenakalan yang mungkin pernah kita alami (kalo saya sih gak pernah nakal :D).

Ya jadi ada gadis terpandai di sekolah bernama Shen Chia Yi yang diminta oleh gurunya untuk mengawasi murid ternakal dengan nilai terendah bernama Ko Ching Teng. Kebetulan keempat teman Ko Ching Teng menyukai Shen Chia Yi. Salah satu dari mereka meminta Ko Ching Teng untuk tidak merepotkan gadis cantik itu. Suatu hari Shen Chia Yi lupa membawa buku Bahasa Inggris tapi Ko Ching Teng menyelamatkanya dan membuatnya terbebas dari hukuman. Sayangnya Ko Ching Teng yang harus menanggung hukuman tersebut. Setelah itu Shen Chia Yi jadi perhatian dengan Ko Ching Teng. Ia banyak memberi soal untuk latihan Ko Ching Teng di rumah. Alhasil mereka membuat taruhan bagi siapa yang sukses menjadi juara kelas maka ia mendapat keuntungan menyuruh yang kalah melakukan hal yang diinginkannya. Jika Ko Ching Teng menang, ia ingin Shen Chia Yi mengucir rambutnya yang terbiasa tergerai itu. Sayangnya ia kalah lantas Ko Ching Teng mencukur cepak rambutnya. Namun entah mengapa Shen Chia Yi meski menang ia tetap mengucir rambutnya yang mana membuat Ko Ching Teng dan teman-temannya semakin naksir kepadanya.

Akhirnya hari kelulusan tiba. Mau tidak mau mereka harus mengejar mimpi mereka masing-masing. Saat tes masuk kuliah, Shen Chia Yi mengalami sakit perut yang membuatnya tidak maksimal dalam mengerjakan soal. Meski agak gagal, ia tetap berhasil masuk ke University of Education yang mana lulusannya kebanyakan menjadi guru. Ko Ching Teng juga masuk ke universitas entah apa deh lupa. Yang pasti saat kuliah dia tinggal di asrama. Setiap malam dia mengantri di telepon universitas bergantian dengan teman-temannya untuk menghubungi Shen Chia Yi. Ya pada masa itu belum ada telepon genggam.

Meski sudah terpisah jarak saat liburan Ko Ching Teng menyempatkan bertemu dengan Shen Chia Yi. Saat si cowok nanya, "Kita gini (jalan bareng) udah termasuk pacaran belum?" si cewek menjawab, "Kok tanya aku?" Haaaa khas banget jawaban cewek. Kampfreeet!

Lalu mereka jalan bareng. Trus Shen Chia Yi nanya, "Kamu beneran suka aku?" lantas si Ko Ching Teng menjawab, "Suka kok." Dasar cewek meskipun udah diiyain tetep aja nanya terus biar yakin. Di akhir pertemuan itu kedua sejoli itu menerbangkan balon bertuliskan permohonan mereka. Di balon itu Shen Chia Yi nulis kalo ia mau jadi pacar Ko Ching Teng tapi dese gak tau. Sebenernya si cewek udah mau ngasih jawaban kalo ia bersedia menerima cinta si cowok tapi cowoknya mengira si cewek mau nolak dia jadi dia bilang gak mau tau jawabannya saat itu. Hadeeeehhh...



Shen Chia Yi nulis ini

Singkat cerita, Ko Ching Teng ingin menarik perhatian gadis pujaannya dengan membuat kompetisi tinju. Shen Chia Yi menentang rencana lelaki itu tapi Ko Ching Teng tetap saja menggelar kompetisi tersebut. Hingga hari itu tiba mereka terlibat pertengkaran hebat. Shen Chia Yi mengatai Ko Ching Teng kekanak-kanakan dan sangat tidak dewasa (sama aja kelessss..) Akhirnya mereka putus padahal belum sempat jadian. :"""(

Quote favorit saya saat Ko Ching Teng berjalan di bawah hujan,
"Dalam pertumbuhan menuju dewasa, hal yang paling kejam adalah perempuan selamanya selalu lebih dewasa dari laki-laki seumurnya"
 Begitulah Kak A Teng. Makanya kudu sabar syekaliii ngadepin yang seumuran. *surhat solongan*

Akhir cerita (HAHAHAHA SENGAJA NGASIH SPOILER KARENA PASTI UDAH PADA NONTON KAN?) Shen Chia Yi menikah... Gak sama Ko Ching Teng. Well, gak semua film berakhir dengan sang tokoh utama hidup bahagia bersama tokoh utama lainnya. Contohnya film ini si A Teng kudu jumawa liat gadis pujaannya nikah sama laki-laki lain yang keliatannya jauh lebih dewasa. Film ini juga mengajarkan kita untuk tetep kuat menghadiri nikahan mantan. Barangkali bisa dapet ciuman colongan *eh*

*tulisan ini sebenernya udah mengendap di draft selama beberapa pekan dan akhirnya rampung juga :D

Komentar

Postingan Populer