I Love Holidays


Liburan bagiku adalah waktu dimana rasa kesendirian itu hilang karena mereka kembali untuk mewarnai hari-hariku. Aku tak pernah menginginkan ini untuk berakhir namun kita punya realita masing-masing.

PS. Saya tidak menulis hari-hari saya sebelum lebaran.


Day #1 (8 Agustus 2013)

Malam takbiran saya tidur telat karena mengetik post sebelumnya. LOL aneh ya orang lain tidur telat karena takbiran saya malah sibuk mengetik tulisan yang bahkan tak menarik perhatian pembaca manapun. :)

Bangun telat sekitar pukul 5 pagi. Saya segera meraih handuk dan melipir ke kamar mandi. Ngantri sekitar beberapa menit akhirnya kebagian giliran mandi. Datang ke masjid dan menata diri di halaman. Tak berapa lama Sholat 'Ied didirikan disambung dengan khotbah Hari Raya. Berbeda dengan khotbah di sela-sela sholat Tarawih dan sholat Witir, khotbah Hari Raya ini begitu khidmat. Khotib menyampaikannya tanpa diselingi humor sama sekali.

Selesai khotbah dilanjutkan dengan acara halal bihalal. Warga dua RT mengular dan saling bersalaman. Saat terindah ketika bertemu teman-teman yang pulang dari tanah rantau. Sungguh saya iri. :") Acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam. Hal yang paling bikin hati "nggregel" itu ketika teman ibu saya menangis tersedu-sedu ketika bersalaman dengan ibu. Suami teman ibu saya itu baru meninggal sebelum bulan puasa. Jelas ini Ramadhan dan Idul Fitri pertama bagi beliau tanpa suami. Haduuh =\

Usai ziarah, seperti biasa kurang afdol jika tidak datang dari rumah ke rumah untuk silaturahmi dan sungkeman. Seperti hadist Nabi yang menyebutkan untuk bersilaturahmi dengan orang dekat terlebih dahulu. Sama halnya dengan bersedekah. Dahulukan orang/saudara dekat. Ba'da Dzuhur saya sekeluarga baru bertolak ke rumah eyang dari bapak yang jaraknya 30 menit berkendara. Hari pertama Idul Fitri berlalu dengan silaturahmi tetangga dan keluarga.


Day #2 (9 Agustus 2013)

Rencananya saya mau nemenin teman saya ke tempat pacarnya yang merupakan teman saya juga. Namun ketika di-sms ybs bilang gak bisa menjamu hari itu karena harus menjemput kerabat yang baru pulang dari luar negeri. Saya langsung merancang back-up-plan karena saya gak mau melalui satu hari pun hanya diam di rumah.

Segera saya Whatsapp-in teman-teman SMP. Kebetulan ada yang menawarkan rumahnya sebagai tempat kongkow. Bagai ular menjemput pentungan, saya langsung mengajak teman lain. Alhamdulillah ada sekitar 3 orang yang setuju ikut saya. Akhirnya kami ngumpul-ngumpul membicarakan kisah hidup masing-masing. :)))

my junior high mates. Tsantik2 kan?! :D

Sepulang dari rumah teman, sorenya Mentari--temen SMA--dateng ke rumah sama pacarnya. Kali ini dia datang udah ada suguhan di meja tamu. Hehehe. Abisnya tiap dateng dia gak pernah konfirmasi dulu jadi saya gak nyiapin makanan. Hehehe :) Tapi senengnya kalo dia dateng pasti mau nyobain semua suguhan entah enak atau tidak. Dia pinter nyenengin tuan rumah. :))


Day #3 (10 Agustus 2013)

Rencana yang kemarin gagal akhirnya dimuluskan hari Sabtu itu. Saya bertandang ke rumah teman saya di sebuah desa di kabupaten Cilacap. Kiranya mau silaturahmi aja namun ketika memasuki jam-jam Ashar ada yang ngajakin ke pantai. Itu sih yang sebenarnya saya harapkan di libur lebaran ini. Main ke pantai. Meski pun baru ke pantai bulan Mei lalu tapi pantai selalu sukses bikin saya kangen.

Kali ini saya ke pantai yang belum pernah dikunjungi di wilayah Adipala, Cilacap. Namanya Pantai Sodong. Letaknya di balik bukit. Oh my, baru tau ternyata Cilacap punya pantai di balik bukit juga. Bukan cuma Jogja. :D Tapi memang untuk ukuran keindahan masih kalah sama pantai-pantai di Jogja. Nah Pantai Sodong ini belum ramai dikunjungi orang. Gak seperti Pantai Teluk Penyu atau Widara Payung yang setiap lebaran diserbu oleh pengunjung dari berbagai daerah.

Keliatan mercusuar di ujung barat
Ombaknya lumayan tinggi

Kebetulan cuaca cerah berawan
Di Pantai Sodong ini ombaknya lumayan tinggi meski masih lebih tinggi ombak di Pantai Indrayanti sih. Tapi ombaknya menghambur bisa sampai sekitar 20 meter ke daratan. Namun sayangnya banyak bongkahan ranting mengotori daerah pantai. Jika pantai ini dikelola lebih baik mungkin bisa menyaingi kepopuleran Widara Payung karena karakternya yang tidak berbeda jauh.


Jika kita berjalan sekitar 1.5 KM ke arah barat akan menjumpai Gua Pakuwaja. Gak ngerti juga Gua Pakuwaja itu sama dengan Gua Srandil atau bukan. Jadi gua itu ada di tebing bukit. Lumayan serem kalo menurut saya mah karena saat masuk ke gua itu saya jadi inget film The Descent. Tipikal gua yang minim penerangan dan ditemani suara tetesan air. Di dalam gua ada beberapa tikar tergelar dan mushola serta tempat wudhu. Wah. Menurut guide kami gua ini biasa dipakai i'tikaf. Cerita lengkapnya tentang gua itu mending dateng langsung aja kesana ya dan dengarkan penjelasan guide secara seksama. Setelah itu tarik kesimpulan sendiri. Oke...

Cheers xxx


Day #4 (11 Agustus 2013)

Hari ini masih ada agenda kondangan ke tempat tetangga yang dulu, kakak kelas di SD & SMP, serta guru SD. Mereka itu satu keluarga yang sama. Jadi kakak kelas saya di SD & SMP itu nikah. Nah ibunya itu guru SD saya. Mereka dulu tetangga depan rumah saya. Tapi tempat tinggal mereka sudah pindah.

Saya diajakin kondangan bareng sepupu saya. Di kondangan saya ketemu kakak-kakak kelas saya jaman SD dan SMP. Pangling. :)) Yang bikin saya iri tuh, kakak kelas saya--nampaknya suaminya juga masih seumuran--itu cuma selisih dua tahun aja sama saya tapi sudah berani melangkahkan kaki ke pelaminan. Kereeeeeeeeeeen! Sepupu saya yang lebih tua satu tahun dari dia aja sampe meringis-meringis keknya kepingin segera nyusul.

Setelah habis siomay, makanan ringan, buah, sama bakso, dan foto bareng pengantin, saya dan sepupu pulang karena sepupu udah ditungguin teman-teman SMP-nya di rumah. Saya juga sudah ditungguin sama teman SMP saya, Sovi, buat makan ramen. Eh si Eka sms katanya dia bisa jalan bareng hari ini. Asiiiiik! :)

Saya naik bus dari rumah persis setelah sepupu nganter saya ke rumah dan sholat Dzuhur. Saya ngasih duit 3k ke kondektur busnya. Si bapak kondektur nanya, "Kemana?"

Dengan santainya saya jawab, "Karanglewas."

"Sepuluh ribu mbak," kata si bapak.

Saya kaget, "Hah?!"

Ada bapak penumpang yang ketawa sinis.

"Tarif lebaran mbak," ujar si bapak kondektur.

"Kemarin saya juga naik bus pak, bayarnya segitu."

"Yaudah naik bus yang lain aja," tantangnya sewot.

"Oh. Gak masalah. Saya turun juga gak papa." Biasanya kondektur saya tantangin begitu langsung ciut eh ini malah bener-bener nyuruh saya turun. Oke. Challenge accepted.

Saya turun dan uang saya dikembaliin padahal baru jalan beberapa ratus meter aja. Di belakangnya ada bus lagi. Beda merek. Di bus itu saya ditarik 4k. Okelah. Ketimbang harus bayar 10k. Gila apa?! Beberapa kilo bus berlari saya ngelewatin bus--yang tadi nurunin saya--lagi mogok padahal belum sampe kota. HAHAHAHAHAHA! Eh, boleh ketawa gak sih?!

Lupakan kondektur bus yang serakah itu. Cerita berlanjut dengan jalan-jalan bareng Eka sama Sovi. Niatnya mau makan ramen tapi tempatnya tutup. Akhirnya muter-muter keluar masuk dept. store tanpa membawa pulang sebungkus belanjaan pun. Paling cuma makan di Bunto's trus ngemil es krim. Selebihnya hanya ngeliat barang-barang dan kemudian nyali menciut setelah melihat label harga. Huhuhuhu. Cedih kak! =\

Dan akhirnya libur lebaran saya berakhir. Esok sudah kembali ke realita. =\ *nangis sedu sedan*

Bye Holidays. Please come back here soon! Love xx

Komentar

Postingan Populer